Published on

Review Semester Dua - part 2

10 min read
Authors
  • avatar
    Name
    Asfiolitha Wilmarani
    Trakteer
review semester dua di fasilkom

Kelanjutan dari review semester dua karena yang part pertama terancam terlalu panjang.

Timbul Compfest

Saat acara Team Building Compfest ini, perihal covid-19 udah mulai rame di Indonesia. Karena ini, waktu itu udah banyak temen-temen yang ngga dibolehin untuk ikut team building ini sama keluarganya, terutama karena kami bakalan ngumpul di satu bangunan yang, meski ngga kecil-kecil amat, akan memuat lebih dari tiga ratusan orang.

Tapi pada akhirnya acara tetap dilaksanakan dan gue tetap ikut, meski setengah hati dan sebenarnya rada enggan. Acara yang tadinya dijadwalin untuk dua hari juga ternyata berakhir hanya satu malam, dan anak-anak yang malemnya mau langsung pulang dibolehin pulang.

Rundownnya sendiri nggak ada yang spesial. Ada games team building seperti biasa, kali ini team gue ngga menang meski ada carry nya. Setelah acara team building, divisi gue menyendiri. Kami memonopoli satu ruangan, sepertinya difungsikan jadi ruang tamu, di samping kolam berenang. Di situ orang-orang semua menatap laptop, kerja. Wkwkwk.

Kebetulan saat itu ITDev memang punya deadline yang harus dicapai, jadi anak-anaknya ada beberapa yang ngga ikutan games team building dan malah ngerjain tugasnya. Sayangnya gue saat itu belom dikasih tugas dan jadi harus ikut games team building :((

Agak malemnya dilanjutkan dengan perkenalan pengurus-pengurus inti. PIC masing-masing divisi maju dan kenalan. Abis itu semuanya turun ke halaman, kami main kembang api. Ngga seru-seru amat sih, karena dari awal ikutnya udah setengah hati. Tapi manager gue lucu banget waktu yang lain kembang api.

Jadi kan kembang apinya canon gitu. Yang dinyalain pake pemantik cuma satu, setelah itu orang-orang di sebelahnya nempelin kembang api mereka ke yang udah nyala, biar ikutan nyala. Lucunya, kembang api manager gue entah gimana abis duluan jauh sebelum yang lain. Jadi sepertiga akhir monolog, dia berdiri aja di situ, goyang-goyangin kembang api yang udah mati, siapa tau tiba-tiba nyala lagi.

main kembang api

Setelah acara kembang api itu, orang-orang bubar. Divisi gue pada mau main ke rumah PIC-nya ternyata. Karena gue ngga tau harus ke mana, yaudah gue ikut aja. Rupanya rumahnya deket, masih dalam satu komplek yang sama dengan lokasi team building diadakan. Kami bonceng-boncengan naik motor (satu motor masih berdua kok), terus untuk nentuin siapa yang naik motor siapa, pake hompimpa. Yang kalah naik motor gede (gatau nyebutnya apa) yang naiknya susah minta ampun.

Sampe di rumah PIC, anak-anak langsung buka laptop lagi. Kali ini ada yang ngerjain tugas kuliah, ada yang lanjutin kerjaan UI/UX, ada yang pura-pura sibuk aja padahal lagi main game. Sempet pesan McD untuk makan malem, gue cuma makan McFlurry karena ga pengen makan. Sampeee-- mungkin sekitaran jam 2 pagi, orang-orang udah mulai tewas satu persatu. Entah kenapa gue gabisa tidur, dan emang ngga berniat tidur. Tersisalah gue dan satu lagi anak UI/UX yang masih ngerjain kerjaannya. Yaudah aja jadi gue nemein dia kerja, dalam diam, kadang ngobrol bisik-bisik biar yang lain ngga bangun.

Pada akhirnya dia tewas juga, menyisakan gue.

Sampe udah subuh, gue langsung bangun melangkahi mayat-mayat orang-orang yang masih tidur. Setelah kembali, gue duduk aja diem di tangga, nontonin orang tidur. Sepertinya baru setengah jam kemudian sebelum orang pertama bangun. Waktu matahari muncul pertama kali, gue langsung pamit ke PIC nya, terus pesen gojek ke stasiun deh. Beberapa orang bahkan belom bangun.

Jadi ini emang judulnya 'nunggu pagi di rumah PIC karena ga mungkin pulang malem-malem'.

UTS Zonk

Beberapa minggu berlalu seperti biasa, sampe akhirnya W-1 UTS. Sekarang isu covid-19 udah bener-bener rame di Indonesia, terutama setelah beberapa kasus pertama diumumin ke publik. Hari Jumat terakhir sebelum UTS, gue memang sudah berniat bolos karena ngga ada kelas dan hanya asistensi. Jadi gue dapet tiga hari weekend di rumah. Harusnya Minggu malam gue balik ke kosan untuk menghadapi UAS hari Seninnya.

kesegaran fasilkom
cr: ig @kesegaran.fasilkom

Tapi kemudian, Scele diramaikan oleh tiga angkatan yang meminta fakultas untuk entah memundurkan UTS, atau meliburkan kuliah. Pada akhirnya, keputusan dikeluarkan hari Minggu-nya kalo ngga salah. UTS diundur dan kuliah diliburkan. Gue yang saat itu posisinya udah di rumah, jadi ngga punya alasan untuk balik ke Depok lagi.

Selang dua minggu tanpa juntrungan di rumah, menyibukkan diri dengan ngerjain apa aja yang bisa dikerjain, akhirnya UTS nya beneran datang juga. Kali ini full online.

meme 1
meme 2
meme 3
meme 4

Jujur gue sebenarnya ngga kaget-kaget amat dengan format baru begini. Waktu SMA, ujian gue udah pake moodle semua, jadi sedikit-sedikit gue udah familiar dengan beberapa formatnya. Yang jadi kendala adalah laptop gue yang saat itu masih bermasalah dengan power plug nya, dan juga ketiadaan wifi kampus yang sangat gue andalkan sebelumnya.

Akhirnya hasil UTS nya sangat jauh dari maksimal (dibuktikan dengan nilai-nilai yang sudah mulai berkeluaran satu persatu di Siak).

PJJ Menyerang

Seusai UTS itu, sepertinya bukan gue aja, tapi temen-temen gue juga pada down. UTS memberikan shock factor yang dahsyat untuk mental kami, terutama karena pada tahap ini, orang-orang sudah terkurung di rumah selama beberapa minggu. Dari yang biasanya ketemu setiap hari, jadi jauh-jauhan.

But the show must go on, jadi PJJ pertama akhirnya dimulai juga. Berbagai format baru diperkenalkan oleh dosen-dosen. Awal-awal sebenarnya masih bisa di-handle, tapi ke sininya tugas semakin membludak dan deadlinenya semakin berdekatan.

Pada beberapa titik, gue sempat ngerasa capek. Pertanyaan ini bahkan muncul, why am I doing this? Kuliah kok gini amat ya?

Tapi lucunya -- ini gue pelajari saat ngerjain tugas akhir untuk MPKT A saat temen-temen sharing pengalaman mereka dengan PJJ -- di saat orang lain makin lama makin jenuh akibat PJJ, gue malah makin hari makin rajin.

Di awal-awal, gue masih terikat dengan kebiasaan lama gue jadi deadliner gaada obat. Tapi ke sininya gue menyadari bahwa, kalo gue menelantarkan tugas-tugas ini terus sampe di saat terakhir, gue ngga akan bisa main juga pada akhirnya. Jadi ngga ada alasan untuk ngga menyelesaikan tugas kuliah dulu (secepat mungkin setelah release) supaya waktu gue untuk main masih tersisa banyak.

Setelah menerapkan ini, memang rasanya lebih plong. Terutama saat temen-temen gue masih pada nanyain, "Eh deadline tugas ini kapan?" dan dalam hati gue gue pikir, oh gue udah. :D Habit baru ini sepenuhnya didorong serta didukung oleh teman-teman gue yang juga ambis. Rupanya dengan mengetahui ada temen gue yang udah berhasil menyelesaikan tugasnya saat gue belum selesai, ada sisi kompetitif gue yang dibangunkan.

Jadi dalam hal ini, gue sudah merasakan sendiri bagaimana petuah "Di pacil lo gabisa hidup sendiri," yang sering diucapkan kating-kating sebelum ini. Arti teman pada masa-masa kuliah yang sulit begini -- terutama di pacil -- jadi dalam banget. Take care of your precious friends, they'll be there ready to help.

Boolean 24

Datanglah project Boolean. For those who don't know, ini majalah caturwulan yang diterbitkan BEM pacil, isinya seputar IT. Dalam kasus ini, Boolean adalah project pertama yang tim media tahun ini kerjakan bersama-sama.

Pembagian tugas dan planningnya sebenernya udah sangat oke, cuma emang member-membernya aja yang deadliner. We even came up with a company tagline saat pengerjaan boolean ini.

bbds

Boolean berhasil diselesaikan dengan baik tho. Gue belajar lumayan banyak dari sini, mulai dari diksi dan pemilihan kata supaya artikelnya concise dan muat dalam satu atau dua halaman (tidak seperti yang biasa gue lakukan yaitu rambling sepuasnya), sampe shortcut-shortcut di figma yang membuat hidup jadi lebih baik :D

Yang kami kerjakan itu edisi 25, you can check it out here~ Boolean 25.

boolean
Boolean 25

Grinding All Day Errday

Setelah project itu kelar, gue kembali ke keseharian PJJ. Lalu dihantam dengan quiz demi quiz. Baik PSD maupun matdas. Gara-gara serangan quiz yang bertubi-tubi ini, ngga ada pilihan lain selain grinding setiap hari.

Waktu yang gue habiskan untuk grinding agak tidak termaafkan sih. Matdas yang harusnya 3 SKS, jelas-jelas tidak 3 SKS. PSD yang 4 SKS apalagi, tidak terasa 4 SKS. Kadang angka-angka itu menipu, percaya sama gue.

Selain grinding, sayangnya ngga ada hal menarik lain yang bisa diceritain. Setiap minggunya ngeblur jadi satu, dan ngga ada yang bener-bener memorable selain beberapa mental breadtalk di sana-sini. Oiya, sempet ada konflik sama kemahasiswaan yang rame gara-gara UTS. Tapi semuanya berakhir baik sih.

Selama libur lebaran, mulai tumbuh bibit-bibit teman ambis di sana-sini. Orang-orang mulai ngoding dan bikin blog mereka sendiri, apply internship sana sini, ngerjain project dengan tech stack yang baru dipelajari, pokoknya kerasa banget gue punya temen-temen yang keren.

UAS Happened

Tiap ngeliat ada project baru yang mereka share di sosmed, rasanya gemes pengen ikutan proyekan juga. Tapi apalah daya, ada monster yang ngintip dari depan sana. UAS.

Pre-UAS gue dihabiskan dengan grinding, seperti biasa. Ngga ada yang seru. Gue banyak ngerjain soal-soal Purcell untuk matdas, meski UAS matdasnya masih seminggu ke depan. Meski begitu prosesnya ujiannya tetap mengecewakan.

Lengkapnya udah pernah gue bahas di "A Lookback to UAS Semester Dua", feel free to read if you're interested.

I guess tips untuk pejuang UAS daring semester depan:

  1. Pastikan koneksi internet stabil. Kalo wifi lo ada FUP nya, JANGAN INTERNETAN SEBELUM JADWAL UJIAN. I learned this the hard way. Never stream Running Man before your exam. Saat ujian jadi sangat lemot.
  2. Kasih tau orang rumah lo lagi ujian. Jangan sampe di tengah-tengah ada yang nyuruh nyapu, cuci piring, nyuci baju, gantiin popok adek, atau kerjaan lainnya. Seenggaknya kalo mereka dikasih tau, selama waktu ujian itu lo akan dapat lebih sedikit gangguan.
  3. Kunci pintu kalo memungkinkan. Kalo lo ngerjain ujian di kamar, kunci pintu. Kalo ternyata di kamar ngga memungkinkan, seenggaknya pastikan suasananya kondusif.
  4. Cari pewe. Duduk di tempat yang penerangannya cukup, suhunya oke, ngga pengap, dan ngga banyak semut (ih). Jangan sampe lo sesak napas di tengah ujian, gerah sampe keringetan, atau kedinginan.
  5. Siapin backup sebanyak-banyaknya. Hape cadangan untuk scanner, pulpen cadangan, kertas cadangan, laptop cadangan kalo yang pertama tiba-tiba meledak, genset cadangan kalo PLN memutuskan untuk mati listrik, pastikan semua tersedia karena kEtERlAmbAtAn DeNGaN AlAsAn APaPuN tIDaK dItOlErANsI.
  6. Pastikan semua yang lo perlukan sudah dalam jangkauan. Jangan sampe lo harus akrobat untuk ngambil penghapus yang jatoh pake kaki sementara muka lo harus stay in-camera tanpa masang ekspresi yang aneh supaya tidak dicurigai melakukan tindakan mencurigakan (trust me it was difficult) :). Make sure everything is within reach. Karena sUbMIsI TerLaMbAt tIdAk dItErImA.
meme 5
meme 6

Now

Looking back, ternyata banyak sekali yang terjadi antara Februari-Maret. Lalu setelah PJJ menyerang, semuanya seolah ngeblur jadi satu. Hari-hari jadi tidak seindah biasanya (halah).

Setelah UAS, hal yang gue lakukan ngga jauh-jauh dari project. Gue sepertinya terlalu banyak menyibukkan diri sampe waktu liburan pun gue pake kerja. Memang dari sononya pengangguran banyak acara.

Semester dua ini banyak sekali ups and downs nya. Overall berjalan lancar, mengingat semua tugas masih bisa gue handle meskipun overwhelming. Terlebih karena semester ini gue nyodok dan ngambil matkul lebih banyak dari yang dijatah. Kalo melihat beban yang harus dihandle dan berkaca dari pengalaman semester ini, 8/10 I would do it again.

Looking back, pasti banyak sekali pengalaman yang akan jauh berbeda kalau ngga PJJ. Hanya saja, apa boleh buat. Semoga PJJ nya ngga lama-lama, dan pacilians bisa dipertemukan satu sama lain sekali lagi :)) I sincerely hope it will happen soon.

That is it untuk look-back semester dua POV gue. Nggak terlalu banyak hal yang menarik berhubung hal yang gue lakukan di rumah hanya being extremely productive atau rebahan seharian, there's none in between. Review individual matkul is coming.

See you on the next one~